Cara Memasak Yang Sehat

February 2, 2009

Setelah kita menyiangi, memotong-motong/merajang dan mencuci bahan makanan, maka kita tinggal memasak bahan makanan tersebut.
Di dalam memasak bahan makanan pun harus kita perhatikan caranya. Cara memasak yang baik agar nilai zat gizi tidak hilang, diantaranya:
1. Sayuran:
• Memasak sayuran jangan sampai terlalu matang, atau jangan sampai berubah warna jadi kekuning-kuningan atau hitam. Apabila sudah masak segera diangkat, dengan warna masih hijau segar, akan terasa renyah tanpa kehilangan vitamin, dan garam-garam yang terkandung dalam sayuran tersebut
• Jangan membuang air bekas rebusan sayuran, lebih baik kita pakai untuk kuah masakan yang lain. Oleh karena itu, masaklah sayuran dengan air dalam jumlah yang terbatas (secukupnya), dan apabila air telah mendidih baru sayuran dimasukkan.
• Tutuplah panci sebentar ketika merebus sayuran agar tidak terlalu banyak penguapan atau supaya zat-zat makanan tidak banyak yang hilang karena penguapan.
• Apabila pada tumisan perlu menambah air, gunakanlah air yang mendidih (panas).
2. Daging:
• Bila akan membakar atau memanggang daging biarkan lemak meleleh keluar.
• Air kaldu atau air masakan yang mengandung daging dinginkan dahulu dan angkat lapisan lemaknya yang membeku di atas.
• Agar masakan tidak bau amis (contohnya untuk opor ayam negeri) buanglah kelenjar minyak yang berada di bagian atas ekor (brutu) ayam sebelum dimasak. Atau bisa pula dengan mencuci ayam sampai bersih kemudian dilumuri dengan asam-asam, jeruk nipis, atau cuka, biarkan sebentar, lalu cuci lagi dengan air sampai bersih kemudian baru diolah.
• Daging liat supaya lunak terlebih dahulu bungkus dengan daun pepaya beberapa lama, misalnya untuk satai.
• Merebus daging liat sebaiknya cukup lama dalam api sedang, bisa pula ditambah air citroen, cuka, atau sepotong pepaya muda supaya cepat lunak. Dapat pula menggunakan panci bertekanan, lunaknya daging akan cepat.
• Daging lemak seperti daging bestik jangan terlalu lama dimasak karena akan menjadi keras, liat dan kering.
• Untuk membuat jenis makan dari bahan daging, kita harus memilih bagian daging yang sesuai. Misalnya pada bagian kaki dan kepala dapat dibuat untuk sup, gulai, atau digoreng, bagian bahu dan dada muka untuk daging rebus, lulur luar untuk rolade dan sebagainya.
3. Ikan:
• Waktu membuang bagian dalam ikan jangan sampai empedunya pecah karena akan memberi rasa pahit pada deging ikan.
• Memasak ikan tida perlu lama-lama ± 8-15 menit.
4. Bumbu-bumbu:
• Bumbu merupakan penyedap dalam membuat suatu jenis masakan karena tanpa bumbu tidaklah akan jadi suatu masakan yang enak dan lezat. Bumbu yang digunakan dalam memasak makanan ada yang dipakai dalam keadaan mentah seperti laos, sereh, jahe, salam, pala, dan lain-lain. Ada pula yang dipakai harus dalam keadaan masak dahulu misalnya: jinten, dan ketumbar harus disangrai dahulu, terasi dan kunyit harus dibakar dulu atau disembam dulu. Pemakaian bumbu dalam memasak pun ada beberapa cara yaitu: ada yang diris-iris (bawang merah, bawang putih, cabe hijau dan lain-lain), diparut (kulit jeruk, biji pala, laos), dipotong-potong (seledri, daun bawang, dan lain-lain), dimemarkan (jahe, laos, sereh), dicairkan (asam), atau adapula dalam keadaan utuh (daun salam, kemangi, jeruk purut, dan lain-lain).

Memasak makanan bukanlah pekerjaan yang mudah tetapi perlu untuk dipelajari, memasak makan yang baik perlu pula memperhatikan bahan dan tempat mengolah makanan, pengetahuan tentang resep, serta keterampilan dalam memasaknya dan selera keluarga.

Sumber Pengetahuan ini diperoleh dari Buku Tata Boga


Mencuci Bahan Makanan

February 2, 2009

Mencuci bahan makana sebelum dimasak dapat dilakukan sebelum dipotong-potong dan dirajang atau setelahnya.
1. pencucian bahan makanan sebaiknya dilakukan dengan air mengalir atau di bawah pancuran (kran air ledeng).
2. mencuci bahan makanan lebih baik dikerjakan sebelum bahan makanan tersebut dipotong-potong atau dirajang karena ada zat-zat gizi yang mudah larut dalam air dan dapat terbuang dengan air pencuci tersebut.
3. Mencuci lalab/sayuran/buah yang langsung dimakan mentah dianjurkan dengan mempergunakan larutan kalium permanganat untuk mengurangi kontaminasi atau pencemaran oleh mikroba pathogen. Tetapi hal ini kurang praktis dan sulit dilakukan oleh rakyat secara umum.
4. Beras: jangan mencuci beras di dalam bakul berulang-ulang sampai air gosokan beras bersih atau jernih. Sebaiknya beras dicuci dalam baskom atau panci cukup 2 atau 3 kali saja karena banyak vitamin B larut oleh air.
5. Sayur dan buah-buahan: sebaiknya sebelum dipotong-potong atau dikupas dicuci dahulu jangan sampai mencuci sayuran dan buah-buahan direndam dalam air karena dapat melarutkan vitamin dan garam-garam yang larut dalam air.
6. Daging: dicuci sebentar, jangan diremas-remas sampai air pencucinya menjadi jernih.
7. Telur:terlebih dalulu dicuci supaya terlihat bersih.
8. Ikan:setelah disiangi, dicuci. Air pencuci ikan diberi sedikit cuka atau jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis.

Sumber pengetahuan ini diperoleh dari Buku Tata Boga


Metode-Metode Memasak

February 2, 2009

Di bawah ini terdapat beberapa metode memasak yang bisa kamu ketahui, diantaranya adalah
1. Menggoreng, yaitu memasak bahan makanan dengan minyak goreng yang banyak dan panas. Tujuan menggoreng adalah untuk memberi penampilan warna kecokelatan dan rasa gurih. Contoh: menggoreng pisang, tahu, kerupuk dan lain-lain.
2. Menumis, yaitu memasak bahan makanan dengan sedikit minyak dan bisa ditambah sedikit cairan, yang ditumis biasanya sayuran, tahu, tempe, dan lain-lain. Cara memasaknya dengan api besardan dikerjakan secara cepat. Diusahakan masakan ditampilkan dalam keadaan segar tetapi matang.
3. Merebus, yaitu memasak bahan makanan dengan air atau dalam air mendidih. Contoh: merebus telur, singkong, kentang dan sebagainya.
4. Mengukus, yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan uap air yang mendidih. Contoh: mengukus nasi, ubi jalar dan sebagainya.
5. Menyangan/menyangrai, yaitu memasak bahan makan tanpa menggunakan bahan cair yaitu minyak atau air. Contoh: menyangan kacang, jagung, kopi dan sebagainya.
6. memanggang, yaitu memasak bahan makanan di atas bara api dengan menggunakan alat pemanggang. Contoh: memanggang ikan, kue, ayam, dan sebagainya.
7. membakar, yaitu memasak bahan makanan di atas bara api. Contoh: membakar jagung, ayam dan lain-lain.
8. menyembam, yaitu memasak bahan makanan di dalam abu yang panas. Contoh: menyembam kunyit, terasi, ubi dan sebagainya.
9. memepes, yaitu memasak bahan makanan yang telah dirempahi dengan cara dibungkus oleh daun pisang kemudian dikukus atau dibakar. Contoh: pepes ikan, pepes oncom dan sebagainya.
10. mengetim, yaitu memasak bahan makanan (biasanya nasi) di atas uap air mendidih, baik dalam panci tim atau dandang dimasak dengan api sedang. Contoh: mengetim nasi.
11. menyetup, yaitu memasak bahan makanan dengan cara menggorengnya terlebih dahulu dengan minyak sedikit kemudian diberi santan banyak dan ditutup, dibiarkan dalam api kecil. Contoh untuk menyetup sayuran dan daging. Kalau untuk menyetup buah-buahan biasanya buah-buahan yang dipotong-potong direbus dalam sedikit air yang tidak atau dibubuhi gula.

Sumber pengetahuan ini berasal dari buku Tata Boga